Senin, 30 Januari 2012

I walked a mile with pleasure;
She chatted all the way;
But left me none the wiser
For all she had to say.

I walked a mile with sorrow,
And ne'er a word said she;
But, oh! The thing I learned from her,
When sorrow walked with me.

(Kuberjalanan semil dengan kesenangan;
Ia mengoceh sepanjang jalan;
Tetapi diriku tidak menjadi lebih bijak
Oleh semua yang dicelotehkannya.

Kuberjalan semil dengan kesedihan,
Dan sepatah kata pun ia tak mengucap;
Namun, oh! Yang kupelajari darinya,
Tatkala kesedihan menemaniku.

Robert Browning Hamilton

have a little faith (sadarlah)

Aku membaca cerita dan parabel Buddha.
     Salah satunya mengenai seorang petani yang ketika terbangun mengetahui bahwa kudanya sudah kabur.
     Tetangga-tetangganya datang dan berkata, "Kasihan. Alangkah malangnya."
     Si petani berkata, "Entahlah."
     Keesokan harinya, kuda itu kembali bersama beberapa ekor kuda lain. Para tetangga memberi ucapan selamat kepada si petani karena kemalangannya berbalik menjadi keberuntungan.
     "Entahlah," kata si petani.
     Ketika anak lelakinya mencoba menunggangi salah satu dari kuda-kuda baru itu, kakinya patah, dan para tetangga menyampaikan keprihatinan mereka.
     "Entahlah," kata si petani.
     Dan keesokan harinya, ketika petugas angkatan bersenjata datang guna mendaftar anaknya untuk wajib militer--namun tidak jadi karena kakinya patah--semua orang menyatakan kelegaannya.
     "Entahlah," kata si petani
     Aku telah mendengar cerita-cerita seperti itu sebelumnya.Kisah-kisah yang indah karena kesederhanaannya dan kepasrahannya pada semesta.Aku tak tahu apakah aku dapat begitu lekat dengan sesuatu yang begitu lepas.Aku tidak tahu. Entahlah.
(Mitch Albom)

Rabu, 25 Januari 2012

Ini Bukan Akhir Dunia, Ya Kan?

     Kenapa hal itu datang di saat yang tidak tepat. Hal itu, yang mengacaukan, ehm..., hidup mungkin--atau mungkin hanya sebagian kecil darinya. Bukankah setiap orang pernah mengacaukan dirinya sendiri? Seperti mereka pernah berpikir untuk mengakhiri hidup mereka sendiri?
     Kalau hal itu datang di saat yang tepat, dia tidak bisa disebut sebagai pengacau. Dan akhirnya orang tidak akan bisa belajar darinya. Memang dia tidak memberikan pelajaran yang menyenangkan, bahkan bagi semua orang mungkin. Bisa jadi dia juga bukan guru terbaik yang mungkin, bahkan untuk seorang siswa teladan.
     Tanpa sebuah kesalahan yang berbuah penyesalan, seseorang mungkin tak akan menemukan 'dia yang baru'. Entah lebih baik atau lebih buruk. Kecuali timbul keinginan kuat untuk mengakhiri dan keinginan itu berhasil mengambil alih tindakan--itu memang bukanlah sebuah akhir.

Sabtu, 21 Januari 2012

Ikan Bandeng dan Ikan Salmon

     Imlek identik dengan dengan tiga hal; kue keranjang, jeruk dan ikan Bandeng. Katanya ikan dalam falsafah Cina melambangkan kekayaan, kebahagiaan dan keberuntungan.
     Bentar-bentar, gimana ceritanya ikan bisa dibilang beruntung? Contohnya Salmon. Salmon mau ngeluarin telor aja harus nglawan arus sungai, ke hilir, naik gunung (mungkin anak Mapala harus ganti lambang UKM pake gambar Salmon kali ya). Belum lagi di tengah jalan, eh, maksudnya ditengah sungai, eh..., yang bener ditengah perjalanan melewati sungai, Salmon masih harus bertemu dengan banyak predator (setelah dipikir-pikir mendingan anak Mapala gak usah ganti logo UKM pake gambar Salmon. Ntar malah dimakan beruang Grizzly waktu naek Merbabu).
     Tapi yang diidentikan dengan Imlek sebenarnya bukan Salmon tapi Bandeng. Meski kayaknya nasib Bandeng juga nggak lebih beruntung dari Salmon. Malahan lebih sial.
     Kalo Salmon, misalnya, dimakan beruang durinya masih disisain. Nah coba kalo Bandeng, dipresto trus dimakan. Nggak perlu beruang, kakek-kakek jomblo umur 80 taon makan ntu Bandeng juga kagak bakalan sisa.
     Tapi bagaimanapun setiap bangsa punya falsafah masing-masing. Perbedaan ada untuk saling dimengerti.
     Ada lagi falsafah aneh tentang ikan. Kali ini bentuknya pantun. Ntah bangsa mana yang suka maen pantun.
     "Ikan Sepat Ikan Gabus, lebih cepat lebih bagus." Lha gimana mau Sepat cepet-cepet kawin sama ikan Gabus, bagusnya sebelah mana coba. Tapi kalo didengerin lebih seksama tuh pantun gak ada bagian yang nyebutin soal 'kawin'. Yah, mungkin yang nulis aja yang lagi kepikiran soal kawin. Ah, malah bahas kawin deh. Udah soal kawin selesaiin sendiri di rumah masing-masing.

Rabu, 04 Januari 2012

Menikmati Hal Baik Dalam Hidup

     "Hidup ini penuh hal yang menyakitkan sehingga orang perlu penyaluran. Maksudku bukan pelarian. Kau tak bisa lari ke buku-buku. Sebaliknya, buku-buku itu membantumu untuk sepenuhnya mengenal dirimu sendiri. Mon Dieu, aku senang sekali mempunyai buku-buku itu. Jika aku berada dalam situasi yang tidak kusukai karena keadaan khusus dalam hidupku, - maka aku mempunyai penyaluran ini. Kau mungkin berpikir bahwa aku tress superieure, tetapi sesungguhnya aku bukan jenis orang seperti itu. Aku hanyalah aku dan hidup dengan caraku sendiri." (Victoria Antoinette Scharleau)