Kamis, 21 Desember 2017

Muhammad Din* - Rudyard Kipling

Siapakah orang yang berbahagia? Dia yang melihat di dalam rumahnya sendiri di kampung halamannya, anak kecil bermahkotakan debu, melompat dan jatuh dan menangis.
(“Munichandra,” diterjemahkan oleh Profesor Peterson.)

Bola polo itu sudah usang, lecet, pecah, dan berkerak. Bola itu berada di mantelpiece di antara pipa-pipa rokok yang Imam Din, khitmatgar, bersihkan untukku.
“Apa Yang Mulia ingin bola ini?” ujar Imam Din, dengan hormat.
Yang Mulia tidak menyimpannya untuk alasan khusus; tapi buat apa bola polo untuk seorang khitmagar?
“Bila Yang Mulia berkenan, Saya punya putra. Dia pernah melihat bola ini, dan ingin bermain bola ini. Saya bukan menginginkannya untuk diri saya.”

Jumat, 08 Desember 2017

Good Man Is Hard to Find - Flanerry O'Connor

Orang Baik Jarang Dijumpai*

Nenek tak mau pergi ke Florida. Dia ingin berkunjung ke salah seorang relasinya di Tennesse timur dan dia mencoba semua kemungkinan untuk mengubah pikiran Bailey. Bailey adalah putra yang tinggal bersamanya, satu-satunya anak lelakinya. Bailey duduk di ujung kursi dekat meja, membungkuk  di atas halaman olahraga Journal. “Lihat ini, Bailey,” ujarnya, “lihat ini, baca ini,” dan dia berdiri dengan satu tangan pada panggulnya dan yang satunya lagi menggoyang-goyang koran dekat kepala plontos anaknya. “Nih, orang ini yang menjuluki diri Si Canggung kabur dari penjara dan menuju ke arah Florida dan kamu baca nih apa yang diperbuatnya pada orang-orang ini. Baca saja deh. Aku tak mau membawa anakku ke tempat yang ada kriminal macam itu berkeliaran. Aku tak sampai hati, lah.”