Selasa, 14 Agustus 2012

Dari 'Anak Semua Bangsa'-nya Pramoedya

"Betapa aneh kalau setiap kemuliaan dilahirkan di atas kesengsaraan yang lain." (57)

"Coba, mendapat upah karena menyenangkan hati orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu di dalam seni namanya pelacuran?"--Jean Marais (78)

"Jangankan koran, Nak, Pengadilan dan Hukum pun bisa dan boleh dipergunakan oleh penjahat-penjahat untuk melaksanakan maksudnya."--Nyai Ontosoroh (102). Seperti sekarang ini ya Nyai (kalimat terakhir ini Si Empunya Blog yang nambahi).

"Jangan remehkan satu orang, apalagi dua, karena satu pribadi pun mengandung dalam dirinya kemungkinan tanpa batas." (108)

"Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."--Nyai Ontosoroh (112)
"Tetapi kebenaran belum tentu menguntungkan."--Marten Nijman (126)

"Untuk apa hidup sesungguhnya? Bukan untuk menampung semua yang tidak diperlukan."--Nyai Ontosoroh (148)

"Yang hidup tinggalah hidup, yang mati tenang-tenangllah dalam kebisuanmu, jangan ganggu aku."--Surati (221)

"Kehidupan ini seimbang,Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaan saja, dia orang gila. Barangsiapa hanya memandang pada penderitaannya saja, dia sakit."--Kommer (265)


"...duapuluh tahun bukanlah waktu yang terlalu lama. Dalam duapuluh tahun orang bisa tak lebih cerdik. Ada banyak yang semakin tidak tahu belajar dari pengalaman."--Kommer (268)

"Orang bisa percaya pada segala yang tidak benar."--Marten Nijman (289)

"Pada suatu kali kau akan kecewa karena anggapanmu sendiri."--Jean Marais (293)

"Ketidaktahuan adalah aib. Membiarkan orang yang ingin tahu tetap dalam ketidaktahuan adalah khianat."--Ter Haar (389)

"Kebutuhan yang satu melahirkan kebutuhan yang lain, karena begitulah hukum kehidupan."--Ter Haar (415)

"... tak ada yang tahu bagaimana sang hari depan bakal jadinya." (462)

"Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar dari panasnya permusuhan."--Nyai Ontosoroh (484)

"Semua pribadi dan bangsa memulai dengan meniru sebelum dapat berdiri sendiri. .... Kan meniru hanya satu babak dalam kehidupan kanak-kanak? Tetapi pada suatu kali kanak-kanak ini akan dewasa juga? Maka orang seyogyanya punya persiapan untuk menghadapi pada suatu kali ini. Jangan orang terkejut, kurang semangat! bila kenyataan itu tiba-tiba berada terlalu besar di hadapan mata. (487)
     Tak ada persiapan terlalu pagi." (488)

"Sepandai pandainya lelaki, ..., kalau sedang gandrung: dia sungguh sebodoh-bodoh si tolol." (504)

"Sore itu mendung tebal memayungi .... Tak ada angin. Guruh pun tiada. Udara terasa berat disarati kelembaban tinggi. Pepohonan di sekitar rumah mengantuk menunggu hujan." (506)
"Tanpa angin dunia serasa berhenti bernafas. Mendung tebal berlapis-lapis mulai menaburkan gerimis, rintik-rintik, ragu. Hari semakin gelap." (513)

"Semua yang Tuan tidak mau bertanggungjawab, Tuhan yang Tuan suruh bertanggungjawab. Indah sekali."--Nyai Ontosoroh (519)

"Siapa bilang bukan urusanku? Semua yang terjadi di bawah kolong langit adalah urusan setiap orang yang berpikir. Kalau kemanusiaan tersinggung, semua yang berperasaan dan berpikiran waras akan tersinggung, kecuali orang gila dan memang orang yang berjiwa kriminil, biarpun dia sarjana."--Kommer (522)


Anak Semua Bangsa
Kutipan Tetralogi Buru - Wikiquote

0 komentar:

Posting Komentar