Minggu, 05 Oktober 2014

Rubaiyat Rumi


karena tidak ada ruang bagi yang percaya maupun yang ingkar 

***
jika kau bulan di langit, jatuhkan diri di antara debu jalanan
bersamalah dengan yang muda dan tua, yang baik dan jahat

***

pernah dengar namaku di seantero bumi?
aku bukan apa-apa
aku bukan apa-apa 

***

aku berjuang keras
tapi nasib terus membisik
"ada banyak hal di luar kekuasaanmu"

***

tapi jika kau bebaskan dirimu dari rasa ragu dan curiga
hanya dengan kampak logika
kau menciptakan idola baru yang palsu
yaitu rasa percaya diri

***

akulah keyakinan dan kebida'ahan sekaligus
aku jernih dan buram
tua dan keriput

***

puasa adalah undangan pesta ilahi

***

tapi kalau kamu jadi budak makanan
gelapnya sepotong makanan akan mengubah engkau
menjadi potonga-potongan di bumi keras

***

begitu nikmat pindah dari satu tempat ke tempat lain
mengalir bagai air mengalir
dan tidak membeku pada satu titik
kemarin dan semua kata-kata lenyap
kita harus temukan kata baru hari ini

***

ada Roh jauh di dalam jiwaku
temukan Roh itu
ada permata di dalam gunung dagingmu
pergi dan temukan tambang permata itu
o sufi yang berkelana, carilah jika kau bisa
tetapi bukan sembarang tempat di luar
cari di dalam dirimu

***

ketika cinta memunggut seseorang
kesulitan mulai menghujani kepala
Mansur* mengungkap sentuhan rahasia cinta
dan digantung pada tali karena cemburu

***

masa kanak lewat
masa muda terbang menghilang
masa tua merunduk masuk
setiap tamu dijamu ramah hanya tiga hari
bangunlah kawan
pacu keledaimu cepat-cepat

***

"hancurkan dirimu
Dan buang segala yang ada"

***

bukan hanya pikirmu yang terikat
kakimu juga
ada rahasia dalam tindak
gerakan mengubah bosan menjadi senang
kenapa air dari fonten dan sungai
terasa lebih segar ketimbang air dalam gelas

***

ketika kita kasih cap baik dan buruk
inilah awal kita bermasalah

***

"setiap dahan bergerak
tapi masing-masing punya alasan sendiri
digalakkan oleh angin beda"

***

yang tenteram dan bahagia
adalah yang tak terikat kekayaan atau kemiskinan
kurang atau lebih
ia tak gubris dunia
juga manusia
bahkan dirinya pun tidak
ia melesat pergi
dan tak tinggalkan jejak dibelakangnya

***

megah dan gemerlap
sekedar duri di jalan itu

***

berapa lama engkau prihatin
terhadap kebutuhan jiwa ini
berapa lama kau akan khawatir
tentang dunia penuh petaka dan perang ini
dunia hanya bisa bawa pergi tubuh dan daging
pandanglah jasadmu yang seperti kantong sampah
dan jangan khawatir

***

maka jika kutimbang diri
aku lebih ringan dua ons
ketimbang kehampaan

***

hampiri tempat di mana tak ada cepat atau lambat

***

setiap sensasi
setiap citra
segalanya yang dikira tak hidup
bicara tanpa suara
tanpa bibir atau lidah
menceritakan pada kita kegembiraan dan duka cita kita
memberi kabar kita
coba bangunkan kita
"mengapa kau begitu dingin terhadap saudaramu" mereka bilang
sedihnya amat jika tak sadar pesan ini
yang datang dari mereka tanpa bentuk

***

serakah sumber segala masalah
jika kamu kemaruk perempuan dan makanan
kau tak akan lepas dari masalah
seperti burung yang jatuh karena umpan
dan terjerat dalam jebakan
dan hidup di sangkar kecil digantungkan pada langit-langit

***

kalau kau tahu hakikat sejati
keberadaan sekaligus ketiadaan
lalu keduanya tak akan jadi soal bagimu
tinggalkan jagat penampakan itu
kau jadi kebenaran itu
pembedaan apapun tak jadi masalah

***

kau gila jika kau pikir aku bijaksana

***

cinta itu prahara
tak lain kecuali masalah

***

tatkala keanggunan ilahi terasa menjilma
pembedaan di antara benda lenyap
tasbih dan organ tak lagi ada guna
umat Rum dan suku dari Afrika
jadi satu dan sama
setiap orang mesti pasrah diri padanya
atau akan terus hantamkan kepala pada dinding batu selamanya

***

mereka bilang ada sorga indah akan datang

***

jangan kongko-kongko dengan teman yang selamanya duka
lewatkan waktu bersama orang baik yang periang

***

... lalu tinggalkan lingkaran itu| menjauhlah dari orang-orang
pergilah langsung kepada pencipta
dan tinggalah di sana

***

kau bilang padaku:
'aku telah ciptakan jagat besar
bagimu untuk main'
tetapi kau ikat erat kakiku
lalu ke mana aku bisa pergi?

***

hatiku menyuntak kata
tetapi lidahku terikat beku
dan aku tak bisa berkata sepatah
ia tidak bisa menjadi gila daripada yang ini

***

bahkan aku tak bisa bicara
tentang pembutaan, pencekikan dunia
begitu tenggelam dalam duka
...

***

saatnya menyalakan lilin lain di samping matahari dan rembulan
lalu ambillah sepercik dari api itu
lemparkan pada tenda pikiran
dan bakarlah habis

***

kau tak akan bebas dari segala masalah
dengan terlalu banyak omong di tempat tak tepat
usaha keras
tetap diam
lalu kau akan jauh dari semua masalah
tentang 'aku' dan 'kau'

***

kemarin sudah lenyap
dan jadi tiada
tak apa tentang tiada
besok tidak ada di sini
maka jangan bicarakan lagi

***

karena aku jadi penganggur
jika aku terlalu sibuk urusan duniawi

***

aku kesal dengan jagat materi ini
dengan segala hal yang sementara

***

 

0 komentar:

Posting Komentar