Jumat, 11 Oktober 2013

Sehelai Daun

"Setiap helai daun di pohon menjadi satu halaman kitab. Begitu hati terbuka dan belajar untuk membaca."
                                   --Saadi dari Shiraz

Itu adalah kutipan pada halaman pembuka pendahuluan buku Greg Mortensen yang berjudul Stones Into Schools. Pada saat pertama membaca, aku berpikir, "kertas dibuat dari kayu, batang pohon. Tapi jaman dulu sepertinya daun juga sarana menulis."
     Setelah membaca beberapa halaman pendahuluan, aku kembali ke halaman berisi kutipan itu dan menyadari: saat kamu mau membuka mata hati dan pikiran, dan belajar membaca, membaca tanda-tanda alam, setiap hal bisa menjadi pengetahuan baru, termasuk sehelai daun pada ranting pohon. Tiap hal yang kamu lihat, suara yang kamu dengar, rasa yang kamu cecap, permukaan yang kamu raba, udara dan aroma di dalamnya yang kamu hirup adalah hal baru yang bisa dipelajari.

Ada juga seorang mertua yang bilang ke menantunya, "buat apa perempuan membaca, buku bisa meracuni otakmu." Lalu ada gadis yang bercita-cita menjadi anggota DPR. Anda benar ibu mertua, buku bisa meracuni otak.
      Haji Ali seumur hidupnya juga tidak membaca buku, iya kan Greg? Hayy bin Yaqzon mendapatkan semua pengetahuannya dari alam sekitarnya. Dan kata-kata Chauncey Gardiner dikutip presiden AS, padahal seumur-umur dia belum pernah belajar baca-tulis. Semua yang dilakukannya dia pelajari dari televisi. Akhirnya, ada anak laki-laki yang membaca buku-buku mahal, tetapi tidak pernah menemukan jawaban yang dicarinya.

0 komentar:

Posting Komentar