Jumat, 31 Mei 2013

'The Great Dictator' (1940) atau The Great Orator?

Maaf tapi aku tidak ingin menjadi Kaisar.
Itu bukan pekerjaanku.
Aku tak mau memerintah atau menaklukkan siapapun.
Aku mau membantu semua orang jika mungkin: 

Yahudi, kafir, hitam, putih.
Kita semua ingin saling membantu.
Manusia adalah seperti itu.
Kita ingin hidup sama-sama bahagia, bukan penderitaan.
Kita tak mau saling membenci.

Di dunia ini, bumi kaya dan bisa menyokong semua orang.
Jalan hidup bisa bebas dan indah tapi kita telah kehilangan jalan itu.
Ketamakan telah meracuni jiwa manusia, yang telah membatasi dunia dengan kebencian, telah menuntun kita pada pertumpahan darah.

Kita telah menciptakan kecepatan tapi kita mengurung diri di dalamnya.
Mesin telah memberikan yang kita mau.
Pengetahuan kita membuat kita menjadi sinis, kepintaran kita, keras dan tidak ramah.
Kita berpikir terlalu banyak dan terlalu sedikit berperasaan.
Kita lebih butuh kemanusiaan dibanding mesin.
Lebih dari kepintaran kita lebih butuh keramahan dan ketulusan.
Tanpa kualitas ini, hidup akan penuh kekerasan dan semua akan hilang...

Pesawat dan radio membuat kita dekat.
Penemuan ini meminta kebaikan dari manusia, meminta persaudaraan universal, untuk kebersamaan kita semua.
Bahkan sekarang suaraku mencapai jutaan orang, jutaan orang yang putus asa, wanita dan anak-anak, korban dari sistem yang membuat manusia disiksa dan memenjarakan orang yang tidak bersalah.
Pada siapapun yang bisa mendengarku, jangan putus asa.
Penderitaan kita hanyalah bagian dari ketamakan, kepahitan orang yang takut pada kemajuan manusia.

Kebencian akan berlalu, dan diktator akan mati, dan kekuatan yang mereka ambil akan kembali ke rakyat.
Bersamaan dengan matinya manusia kebebasan tidak akan musnah.
Prajurit, jangan serahkan diri kalian pada kebrutalan, orang yang membencimu, memperbudakmu, menjalankan hidupmu, mengatur apa yang kau pikir dan kau lakukan, yang melatihmu, memperlakukanmu seperti ternak dan menjadikanmu sebagai umpan meriam.
Jangan serahkan diri kalian pada orang seperti itu, manusia mesin dengan pikiran mesin dan hati mesin.
Kalian bukan mesin, kalian bukan ternak, kalian manusia!
Kalian punya cinta pada kemanusiaan dalam diri kalian.
Jangan membenci..
Prajurit, jangan berperang untuk perbudakan, berperanglah untuk kebebasan!

St Luke mengatakan, "Kerajaan Tuhan ada dalam diri manusia."
Bukan pada satu orang bukan juga sekelompok orang, namun semua orang. Dalam diri kalian!
Kalian punya kekuatan untuk menciptakan mesin, kekuatan untuk menciptakan kebahagiaan.
Kalian punya kekuatan untuk membuat hidup ini bebas dan indah, untuk membuat hidup ini menjadi petualangan yang indah.

Dalam nama demokrasi, mari kita gunakan kekuatan itu.
Marilah kita semua bersatu, mari kita berjuang untuk dunia baru, sebuah dunia yang memberikan orang kesempatan untuk bekerja, yang memberikan masa depan bagi anak kecil dan perlindungan bagi orang tua.
Dengan menjanjikan hal-hal ini, kebrutalan telah bangkit.
Tapi mereka berbohong!
Mereka tidak menepati apa yang dijanjikannya.
Mereka tidak akan pernah menepatinya!
Diktator membebaskan dirinya sendiri tapi memperbudak rakyat.

Sekarang marilah kita berjuang untuk memenuhi janji itu!
Marilah kita berjuang untuk membebaskan dunia, untuk menyingkirkan hambatan nasional, untuk menyingkirkan ketamakan, bersama dengan benci dan tidak toleran.
Mari kita berjuang untuk dunia dengan alasan,
dunia dimana ilmu pengetahuan dan kemajuan akan menuntun pada kebahagiaan semua orang.
Para prajurit, dalam nama demokrasi, marilah kita bersatu!

Hannah, kau bisa mendengarku?
Dimanapun kau berada, lihatlah ke atas, Hannah.
Awan menyingkir, matahari  menyinari.
Kita akan keluar dari kegelapan menuju dunia baru, dunia yang lebih ramah, dimana manusia akan bangkit di atas kebencian mereka, ketamakan mereka dan kebrutalan mereka.

Lihatlah, Hannah.
Jiwa manusia telah memberikan sayap.
Dia terbang menuju pelangi, menuju cahaya harapan, menuju masa depan, masa depan gemilang milikmu, untukku dan untuk semua.
Lihatlah, Hannah. Lihatlah!

0 komentar:

Posting Komentar