Rabu, 30 Januari 2013

"Ya Tuhan."
"Maaf? Tuhan? Beliau sedang sibuk."
"Hm?"
"Bicara tentang Dia, ada lelucon bagus. 'Jika Tuhan memang ada, kenapa Dia tidak membelikanmu sweater baru?"
"'Karena Dia terlalu sibuk mencari di mana otakmu?'"
"Ah, tidakkah kau berpikir Dia-yang-kau-sebut- tadi itu sungguh licik. Dia menciptakan takdir, agar dia terhindar dari tuduhan 'Kejam'. Kau tahu? Takdir memang kejam."
"Apa iya?"
"Ada orang yang punya mobil sport seharga gaji seumur hidup orang lain, dan dia masih bisa membeli kesenangan lewat, apa namanya itu? obat-obatan yang tidak menyembuhkan? Ada orang yang hanya menggengam 10.000 rupiah, banyak juga yang kurang dari jumlah itu."
"O, tapi bukankah Dia juga layak menyandang pujian Jenius-yang-rendah-hati. Dia menciptakan waktu. Kau tahu? Waktu hampir bisa menjawab segala hal."
"Ah, Tuhan. Di mana Kamu sekarang?"
"Lebih dekat dari urat nadi leher? Telapak kaki ibu? Persimpangan jalan? Hati? Di mana-mana? Di rumah-Nya?"
"Mungkin Aku mencari di tempat yang salah."
"Apa kau pernah memanjatkan doa kepada-Nya? Sering?"
"Berbicara dengan-Nya? Sekarang, alih-alih berteriak meminta pertolongan-Nya, Aku mencoba mendengar-Nya?"

0 komentar:

Posting Komentar