Rabu, 26 Juni 2013

Amarah Oleh John Steinback (Terjemahan Oleh Sapardi Djoko Damono)

Buku bagus. Mungkin jadi tambah sedikit tahu kenapa buruh berdemonstrasi. Kalau perut sudah menjerit, apalagi yang bisa diharapkan. Novel tahun 1930-an dan masih relevan hingga sekarang.
     Beberapa dari spesies ini dikaruniai ilmu beberapa derajat daripada yang lainnya. Dari situ mungkin mereka punya peluang lebih bagus buat meraih rejeki. Tapi bukan berarti dengan ilmu dan rejeki yang lebih tinggi mereka bisa menginjak yang dibawah mereka. Lebih tinggi harusnya menjadi naungan. Jadi perlindungan. Berlindung dari terik menggigil dan hujan menyengat.
"Semakin tinggi pohon semakin kuat pula hembusan angin."
     Bukan niat pengin jadi polisi moral. Hanya saja dunia yang kita tinggali sekarang ini, ada perasaan aneh mengenai itu. Bukankah ada yang salah dengan sistem peradaban ini? Sistem ini membiarkan mereka yang dipanggil miskin tetap tertinggal. Itu Muhammad Yunus atau siapalah yang bilang. Atau media yang menyetir apa yang harus dikonsumsi, atau pandangan tentang satu hal. Semua ini cuma bikin paranoia. Entah mau ke arah mana lagi tulisan ini.


"Tentu aku punya dosa. Semua orang punya dosa. Dosa adalah sesuatu yang kau tidak yakin tentangnya. Mereka, orang-orang yang yakin mengenai segalanya dan nggak punya dosa--nah, dengan bangsat macam itu, seandainya aku ini Tuhan aku bakal tendang pantat mereka langsung keluar dari surga! Aku nggak tahan sama mereka." (Casy, 37)

"Orang harus lakukan apa yang harus dia lakukan. Tak seorangpun yang cukup tahu untuk melarangnya." (Ayah, 108)

(127-129)

"Dan perusahaan-perusahaan, bank-bank, bekerja untuk kesengsaraan yang menimpa mereka dan mereka tidak mengetahui itu." (130)

(184)

"Ada hal-hal yang kau lakukan, padahal kau tak tahu sebabnya." (Ibu, 192)

(198)

(202)

(214)

"Ada kejahatan di sini yang terjadi tanpa ada pengaduan. Ada kenestapaan di sini yang tak bisa terlambangkan oleh tangisan. Ada kegagalan di sini yang meruntuhkan semua kesuksesan kita." (232)

"Ada orang-orang yang cuma untuk diri mereka sendiri dan tak lebih." (Ibu, 239)

(260)

(288)

(340)

(343)

 "Perempuan bisa mengubah lebih baik daripada lelaki. Perempuan memiliki seluruh hidupnya pada tangannya. Laki-laki memiliki seluruhnya dalam kepalanya." (Ibu, 348)

0 komentar:

Posting Komentar