Senin, 03 Juni 2013

Wajib Militer

Baru-baru ini wacana wajib militer membahana. Lagi digodok. Sebutannya komponen cadangan atau apalah. Mengirit anggaran katanya. Biar yang diirit itu bisa masuk ke kantong yang lain mungkin.
     Kalau boleh beropini, aku termasuk salah satu yang berharap bahan itu masak tepat pada waktunya. 2014 kata mereka. Bukan apa-apa, hanya ingin menukar hidup yang sekarang dengan satu yang baru. Lumayanlah bisa peroleh keterampilan berpistol-pistol ria. Ditambah maracik bom sendiri.
     Sudah tangkas pakai bedil, bisa tembak sasaran. Cuma ingin menanam satu pelor di otak masing-masing manusia-manusia ini: mereka yang di kolom-kolom surat kabar harian disebut artis peran (beberapa), politisi-politisi bertopeng (kias), birokrat-birokrat korup (jelas), dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Racik peledak buat robohkan gedung-gedung: bank, asuransi, mini market waralaba dan kakak-kakaknya (supermarket-hypermarket), MPR-DPR (pasti), dan lain sebagainya dan lain sebagainya.
     Diperkirakan 160.000 orang direkrut sebagai komponen cadangan hingga 2029 mendatang. Jumlah lumayan buat berdirinya gerakan bawah tanah. Misinya: ya yang di atas itu.
Sudah terlalu lama Israfil menganggur. Dia cuma mau menunggu perintah Penciptanya. Misi tercapai, bisa memojokkan malaikat satu ini memainkan alat musiknya. Tiup yang keras. Biar Dajal bangun kepagian.
     "Kenapa?" tanya suara dalam kepala.
     Kupikir kau yang paling mengenalku. Cuma ingin saat peluru terkubur dalam otak mereka, orang dengan profesi ini mendapat pencerahan. Berharap peluru itu bisa meruntuhkan kerangka pikir mereka. Dengan begitu bisalah mereka membangaun satu lagi yang baru. Yang bagus.
     Yang bagus itu kiamat datang cepat. Paling bagus, sekarang juga.
     "Kamu pikir kerangka pikirmu itu terbaik?" sentaknya, "mungkin juga kamu cuma iri. Munafik! Hadapi hidup. Jadi fatalistik cuma gara-gara silau suksesnya orang lain. Otak kamu yang perlu ditanam ideologi baru. Buang jauh itu pesimisme dan skeptisisme."
     Ah, mungkin diri ini cuma kebanyakkan nonton film macam V for Vendetta dan Fight Club. Bagaimanapun itu film hebat nan favorit. Juga diri ini lagi sibuk baca bukunya Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran. O Blog, Lain kali akan kuceritakan tentang buku itu jika selesai dibaca. Satu kondisi: ada mood.

entahlah, 3 Juni 2013
setjoeil asa
    

0 komentar:

Posting Komentar